KATA ganti nama dikenal sebagai bentuk kata yang tugasnya menjadi pengganti nama. Kata ganti ini terbahagi kepada kata ganti diri, kata ganti tanya, kata ganti tempat, kata ganti tunjuk, dan kata ganti tak tentu. Contoh-contoh kata ganti nama tersebut adalah seperti yang berikut:
Kata ganti diri: saya, awak, dia
Kata ganti tanya: apa, siapa, mana
Kata ganti tempat: sana, sini, situ
Kata ganti tunjuk: ini, itu
Kata ganti tak tentu: apa-apa, siapa-siapa, mana-mana
Sama ada kita sedar atau tidak, bahawa kata ganti nama diri merupakan kata ganti yang banyak larangan ketika menggunakannya. Larangan ini memandu kita memilih kata ganti diri itu yang betul lagi tepat, kerana ketidaktepatan penggunaan kata ganti nama diri itu, bukan sahaja menyalahi hukum tatabahasa, bahkan menyalahi norma-norma kesantunan bahasa pula.
Kata aku, misalnya, tidak manis serta kurang sopan digunakan apabila kita bercakap dengan seseorang yang belum mesra dengan kita, atau seseorang yang lebih tua, atau seseorang yang perlu kita hormati. Kepada mereka ini, kata saya dianggap cukup neutral dan paling sesuai; dan jika dengan golongan raja, kata ganti diri patik pula lebih cocok daripada kata saya.
Kami ialah satu lagi kata ganti diri yang kerap salah digunakan pada masa berkomunikasi. Kata kami digunakan apabila kita bercakap dengan orang yang kedua. Namun, orang yang diajak bercakap (pihak yang ketiga) tidak disertakan. Sebaliknya, jika orang yang diajak bercakap itu disertakan, maka kata ganti diri kita, bukan kami paling tepat lagi sesuai.
Kata ganti nama daku mudah dikesan kesalahan penggunaannya dalam lirik atau seni kata lagu. Harus diingat, kata daku hanya boleh digunakan sesudah kata yang diakhiri huruf konsonan “n”. Demikian itulah peraturannya. Dengan demikian, jika kata sebelum daku bukan huruf “n”, gunakan sahaja kata aku. Perhatikan kesalahan penggunaan daku dalam ayat yang berikut:
1. *Dia memanggil daku dengan suara yang lantang.
Seharusnya: Dia memanggil aku dengan suara yang lantang.
Bentuk penggunaan kata daku yang betul seperti dalam ayat contoh 2 dan 3 yang berikut:
2. Dia meninggalkan daku bersendirian dalam kesejukan yang mencengkam tulang.
3. Masih cintakah engkau akan daku?
Selain itu, daku juga tidak boleh digunakan sebagai subjek atau predikat
ayat. Ayat-ayat contoh yang berikut ini dianggap salah tatabahasanya:
4. *Daku / sanggup menemanimu ke pesta muda mudi itu.
(daku sebagai subjek ayat)
5. *Dakulah / yang menemaninya pada malam itu.
(daku sebagai predikat ayat)
Oleh sebab kata daku tidak boleh berfungsi sebagai subjek dan predikat ayat, maka kata daku harus digantikan dengan kata aku, seperti ayat contoh 4 (a) dan 5 (a).
4. (a) Aku / sanggup menemanimu ke pesta muda mudi itu.
5. (a) Akulah / yang menemaninya pada malam itu.
Bagaimana dengan penggunaan kata ganti diri kedua pula? Seperti halnya dengan kata ganti diri pertama, kata ganti diri kedua juga mempunyai beberapa larangan dalam penggunaannya. Kata awak, engkau (kau), kamu dan anda tidak boleh digunakan untuk orang yang dihormati, atau orang yang lebih tua usianya. Oleh itu, wajarlah kita menggunakan kata panggilan menurut pangkat kekeluargaan, seperti kakak, abang, pak cik, mak cik; atau nama gelaran, iaitu Encik, Datuk (Dato’), Tuan Haji, Datuk Seri, Tan Sri, Datin, dan lain-lain seumpamanya.
Kata dikau ialah padanan kepada kata ganti diri pertama daku. Seperti juga halnya dengan daku, kata dikau tidak boleh digunakan sesudah kata yang tidak berakhir dengan huruf konsonan “n”. Jadi, gantikan sahaja kata dikau dengan kata engkau atau kamu supaya betul penggunaan kata ganti diri ini. Contohnya:
6. Sayangku! *Daku ucapkan selamat berbahagia kepada dikau!
Seharusnya: Sayangku! Aku ucapkan selamat berbahagia kepadamu (kamu)!
Kata ganti diri kedua anda dapat digunakan untuk maksud tunggal dan jamak. Kata ini digunakan untuk diri orang yang kedua apabila tidak berhadapan dengan kita, misalnya dalam surat-menyurat, dan dengan orang yang sebaya. Jika seseorang yang dihormati oleh status dan usianya, kata anda sungguh tidak sesuai untuknya.
Satu persoalan yang sering ditimbulkan, mengapakah kata ganti diri aku dan engkau (kau) digunakan apabila kita berdoa kepada Tuhan? Penggunaan aku dan engkau (kau) kepada Tuhan menunjukkan dekatnya kita dengan Tuhan seolah-olah tiada batas antara kita dengan Tuhan yang dapat menghalang permintaan kita dalam doa kepada-Nya.
Begitulah beberapa larangan yang juga berupa peraturan penggunaan beberapa kata ganti diri pertama dan kedua dalam berbahasa. Larangan merupakan peraturan yang dapat memandu kita menggunakan kata ganti diri dengan tepat lagi betul.
Casinos near me - Mapyro
ReplyDeleteCasinos 1 - 12 of 군포 출장샵 15 — 제주 출장샵 Casinos Near Me · Lazy river · Best Casino in town · Mohegan Sun · Fairfield 대전광역 출장샵 Inn 강원도 출장안마 · Fairfield Inn · Hampton Inn · Hyatt 서울특별 출장마사지 Place Mohegan Sun